Kulibuku Maspul bersama HMI Cabang Enrekang memfasilitasi kegiatan Tukar Pikiran pada Kamis, 7 November 2024 di Aula Lantai 4 Dispustaka Enrekang. Kegiatan yang diikuti oleh para mahasiswa dan
Sekitar pukul 16.00 sore (31/1), tepatnya setelah memfasilitasi Bincang Buku di Perpustakaan Umum Kabupaten Enrekang, saya menerima pesan Whatsapp dari Bu Rachmawaty, Kepala Desa (kades) Batu Mila. Pesan
Sabtu pagi, saat jalanan masih cukup basah, usai hujan pada malamnya, saya menyambangi Bukit Hijau Malino di Desa Batu Mila, Kecamatan Maiwa. Jarak dari rumah berkisar 8 km.
Jumat pagi, saya dan Irsan bersiap-siap menuju Bone-Bone, salah satu desa terluar di Kabupaten Enrekang. Kami naik motor dari pusat kota Enrekang. Perjalanan dimulai sekira pukul 09.20 pagi.
Bunyi gendang di kejauhan masih sayup terdengar saat kami tiba di Desa Pasang. Tanpa pikir panjang, saya, Aidil Palat dan Suherman Suhe, memarkir motor dan segera bergegas. Pagi
STKIP Muhammadiyah Enrekang kini memasuki usia yang ke-46. Dalam perjalanannya sebagai kampus yang tetap eksis di Kabupaten Enrekang, STKIP Muhammadiyah Enrekang telah memberikan konstribusi bagi pengembangan sumber daya
Membawa buku di tempat wisata merupakan inisiatif yang menarik. Meski buku bisa saja kelihatan kontras bagi seseorang yang sedang menikmati liburan atau festival. Tapi kita tentu tahu juga,
Kota Enrekang di hari-hari biasanya, berwajah lengang. Ruang publik seperti yang ada di depan Perpustakaan Umum Enrekang, atau yang juga dinamai taman patung sapi, nampak kosong dari aktivitas.
Sekilas, jika ia memakai baju kasual, orang tidak akan menyangka jika ia seorang Polisi. Perawakannya tidak seperti citra polisi pada umumnya. Tinggi, berbodi atletis dan berjalan sempurna. Orangnya
Aku kembali melakoni sebuah penantian. Acara yang setiap kali aku takuti dan cemaskan. Semenjak aku memutuskan untuk bergiat di beberapa lembaga, aku merasakan menunggu adalah sebuah ujian. Menunggu